Membedah Perselingkuhan Lebih Dalam: Definisi, Faktor Penyebab dan Konsekuensinya
- Wahyu Hidayat
- Jul 9, 2023
- 5 min read
Updated: Jan 31, 2024

Akhir-akhir ini banyak netizen yang membicarakan perselingkuhan yang dilakukan oleh artis tanah air. beribu hujatan pun netizen lontarkan kepada artis yang sedang tersandung kasus perselingkuhan tersebut tanpa mengetahui faktor dan penyebab melakukan selingkuh dan apa yang sebenarnya terjadi. Ya, kita tahu bahwa perselingkuhan itu tidaklah dibenarkan, kita semua tahu bahwa selingkuh merupakan suatu tindakan yang ingkar diatas perjanjian.
Perselingkuhan bukanlah hal yang remeh, tapi merupakan konflik yang rumit. orang yang terlibat didalamnya akan sangat tersiksa dibuatnya seperti, konflik batin, kekerasan fisik, emosional dan tidak jarang menimbulkan luka trauma yang terkadang membuat hilangnya rasa percaya.
Terkadang saat membaca berita kasus perselingkuhan terlintas dalam benak kita, padahal istrinya cantik dan kaya kok bisa ya suaminya selingkuh? padahal pacarnya ganteng kok bisa ya dia selingkuh? dari situ kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa fisik, materi, kesetian, dan cinta tidak bisa menjamin bahwa seseorang tidak melakukan selingkuh.
Jadi, kenapa orang memilih selingkuh? Apa faktor yang mendorong sehingga orang memilih untuk berselingkuh?
Perngertian Perselingkuhan
Menurut Bernard, perselingkuhan merupakan pelanggaran terhadap sumpah pernikahan. Sedangkan menurut Buss and Shkeford perselingkuhan adalah kondisi dimana suatu pasangan terikat dalam pernikahan menyalurkan seperti hubungan romanis, bahkan melakukan aktifitas seksual dengan orang lain selain pasangan yang sah. Jadi, secara garis besarnya perselingkuhan adalah suatu tindakan salah satu atau dua pihak pasangan yang terlibat dalam komitmen menjalin hubungan dengan melibatkan perasaan dan fisik dengan orang lain diluar hubungan. Hal ini merupakan sebuah pelanggaran kesetiaan, komitmen, janji yang sudah disepakati bersama.
Fenomena perselingkuhan sudah menjadi bagian dari budaya dan sejarah umat manusia. meski setiap budaya berbeda dalam memandang dan menyikapi perselingkuhan. Tapi jika dilihat secara umum, perselingkuhan merupakan sebuah penghianatan dan pelanggaran nilai-niai kesetiaan dalam hubungan. Selain itu, perselingkuhan juga dianggap pelanggaran nilai-nilai norma dalam masyarakat. itulah sebabnya jika salah satu anggota masyarakat kedapatan selingkuh akan menjadi buah bibir sebagai bentuk sanksi sosial karena telah melakukan selingkuh.
Baca juga:
Faktor Penyebab Perselingkuhan
Setiap individu berada diposisi dan kondisii yang berbeda-beda sehingga terdapat faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan perselingkuhan pun berbeda-beda, sehingga faktor penyebab dibawah ini tidak mewakili semua orang. Menurut M. Guntoro menyebut perselingkuhan terjadi karena konflik dalam pernikahan yang tidak kunjung terselesaikan. Tapi jika dilihat secara umum terdapat beberapa faktor yaitu.
1. Ketidakpuasan Dalam Hubungan
Ketidak puasan dalam hubungan meliputi kepuasan secara lahir dan batin. Kebanyakan pasangan selingkuh tidak puas dalam hubungan dijadikan sebagai alasan untuk melakukan perselingkuhan. Ketidapuasan dalam hubungan meliputi komunikasi yang buruk dengan pasangan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, perbedaan keinginan seksual dan kurangnya kedalaman emosional membuat satu sama lain memicu pikiran untuk mendapatkan sesuatu yang tidak didapat dari pasangan dengan orang lain.
2. Rasa Terjebak Dalam Rutinitas
Ketika sudah menjalin hubungan cukup lama dengan pasangan, dalam keseharian akan lebih cenderung monoton. Dari hubungan yang monoton itulah akan memicu rasa bosan dan menimbulkan rasa ingin mencari sesuatu yang baru atau sesuatu yang tidak didapatkan dari pasangan.
3. Ketertarikan Terhadap Orang Lain
Daya tarik fisik atau emosional terhadap orang lain dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seseorang untuk selingkuh. Ketika seseorang merasa tertarik secara kuat pada orang lain dan keinginan untuk mengeksplorasi hubungan itu muncul, mereka mungkin lebih rentan untuk berselingkuh. Selain itu, ketertarikan dengan orang lain tidak selalu dengan orang baru, tapi bisa jadi kembali tertarik dengan orang yang pernah mengisi cerita hidupnya dimasa lalu.
4. Masalah Pribadi atau Kebutuhan yang Yidak Terpenuhi
Seseorang mungkin mencari perselingkuhan sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan pribadi yang tidak terpenuhi, seperti kebutuhan emosional, kebutuhan seksual, kebutuhan keamanan, atau kebutuhan akan pengakuan atau penghargaan. Sebagai contoh, orang yang merasa dirinya lesbian tetapi dia harus menikah dengan pria karena tuntutan keluarga dan lingkungannya. Hal itu akan sangat menyiksa dirinya saat memutuskan untuk menikah dengan lawan jenisnya. Sehingga, karena merasa tidak terpuaskan dengan pria dan hanya merasa terpuaskan jika dengan sesamanya maka akan muncul niatan untuk mencari selingkuhan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan batinnya.
5. Kesempatan
Kesempatan untuk berselingkuh juga dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan perselingkuhan. Misalnya, jika seseorang berada dalam lingkungan di mana ada banyak kesempatan untuk bertemu orang baru atau ada ketersediaan media sosial yang memudahkan terjalinnya hubungan dengan orang lain.
Penting diingat, bahwa perselingkuhan tindakan yang tidak bisa dibenarkan apapaun alasannya. Kuncinya adalah keterbukaan dengan pasangan, yaitu dengan mengkomunikasikan satu sama lain tentang hal apa yang tidak terpenuhi dari pasangan. Selain itu, saling jujur satu sama lain tidak kalah penting untuk menemukan solusi yang baik dalam hubungan.
konsekuensi Dari Perselingkuhan
perselingkuhan memberikan konsekuensi atau dampak yang serius bagi pelaku secara langsung maupun pasangan. Snyder menyebutkan bahwa perselingkuhan menimbulkan sakit hati yang mandalam, depresi, kemarahan, ketidak berdayaan dan kekecewaan yang mendalam. Berikut adalah konsekuensi dari perselingkuhan secara umum.
1. keretakan Hubungan
Seringkali perselingkuhan merusak kepercayaan dan memberi dampak psikologis seperti emosi, luka batin bahkan trauma. Ketika perselingkuhan terbongkar, pasangan yang dikhianati karena perselingkuhan akan merasa tersakiti dan rasa kepercayaan yang dibangun sejak lama seketika hancur. Sehingga akan sulit untuk membangun rasa percaya itu kembali.
2. Kerugian Emosional
Baik pelaku selingkuh yang berselingkuh maupun pasangan yang terkena dampaknya mungkin mengalami kerugian emosional. Ini termasuk perasaan kehilangan, kemarahan, kesedihan, kebingungan, dan rasa malu. Proses pemulihan dapat memakan waktu lama dan memerlukan dukungan emosional yang intens.
3. Kesehatan Mental Terganggu
Bagi pelaku perselingkuhan yang terbongkar akan memberikan dampak rasa malu yang mendalam, selain itu pelaku akan selalu dihantui rasa bersalah karena menyalahgunakan kepercayaan pasangan, terlebih hubungan yang dijalin sudah lama. Karena penyesalannya, membuat dirinya merasa tidak pantas meski hanya berhadapan dengan pasangannya dan akan cenderung menghindar.
Untuk korban perselingkuhan akan berdampak timbulnya rasa ragu terhadap diri sendiri, hilang rasa percaya diri dan seringnya akan merasa bersalah dan timbul pertanyaan apakah dirinya kurang menarik, tidak layak dicintai, tidak sempurna, rasa minder sehingga mengganggu secara emosional dan psikologis.
4. Potensi Perpisahan
Perselingkuhan dapat menjadi pemicu bagi pasangan untuk memutuskan hubungan mereka. Seringkali, pasangan yang terkena dampak merasa terlalu terluka atau merasa bahwa kepercayaan yang rusak tidak dapat diperbaiki. Ini dapat menyebabkan perpisahan atau perceraian.
5. Dampak Sosial dan Finansial
Perselingkuhan juga dapat memiliki dampak sosial dan finansial yang signifikan. Perceraian atau perpisahan dapat memengaruhi hubungan dengan keluarga, teman, dan lingkungan sosial. Selain itu, proses perceraian atau perpisahan juga dapat mengakibatkan biaya finansial yang tinggi, seperti biaya hukum, perumahan terpisah, atau pembagian harta bersama.
Setiap hubungan pelaku selingkuh dan pasangan akan menghadapi konsekuensi yang berbeda akibat perselingkuhan. Penting untuk mencari dukungan, seperti konseling atau terapi pesikiatris, untuk membantu memahami dan mengatasi konsekuensi ini dengan cara yang sehat dan konstruktif.
Perselingkuhan adalah tindakan yang merusak kepercayaan dan stabilitas dalam hubungan. Dalam menjaga keutuhan hubungan, penting untuk mencegah perselingkuhan dengan mengambil langkah-langkah yang tepat.
Hubungan yang sehat membutuhkan kerjasama dan pengorbanan. Adalah hal yang wajar jika dalam suatu hubungan terkadang dilanda rasa jenuh dan romantisme yang naik turun, terlebih hubungan yang dijalin sudah cukup lama. Hal itu bisa dikomunikasikan dengan pasangan secara jujur dan terbuka untuk mencari jalan keluar agar hubungan tetap utuh dan terhindar dari perselingkuhan, Jika perlu libatkan penasihat pernikahan.
sumber:
Rinanda rizky amalia shaleha, Iis kurniasih (2021). Ketidaksetiaan: Eksplorasi Ilmiah tentang Perselingkuhan. Buletin psikologi, volume 29, no 2, 2021: 128-230. Universitas Teknologi Yogyakarta.
Mira nur sabrina, Veronika suprapti (2018). Hubungan antara Kematangan Emosi dan Intensi Berselingkuh. Jurnal psikologi Pendidikan dan perkembangan. Fakultas psikologi, Universitas Airlangga. http://url.unair.ac.id/5e974d38
Comments