Halo-Halo Bandung Menjadi Hello Kuala Lumpur, Netizen Indonesia Meradang
- Wahyu Hidayat
- Sep 15, 2023
- 3 min read
Updated: Jan 31, 2024

Akhir-akhir ini sedang ramai lagu halo-halo Bandung yang sering kita nyanyikan saat masih duduk di bangku sekolah ternyata di klaim oleh Malaysia menjadi halo kuala lumpur. Pasalnya tangga nada halo-halo Bandung dengan hello Kuala Lumpur sama persis hanya diganti liriknya saja.
Sebetulnya, lagu hello Kuala lumpur sudah diposting di kanal youtube lima tahun lalu tepatnya pada tahun 2018 oleh akun youtube lagu anak tv. Tapi, kenapa baru ramai sekarang? Kronologisnya salah seorang netizen Indonesia menemukan video klip itu di beranda youtube-nya, karena merasa janggal dia pun menyebar luaskan video itu ke twitter hingga akhirnya ramai dan menjadi topik hangat di jagad dunia maya Indonesia bahkan masuk berita di tv nasional.
Baca juga:
Karena trending di jagat maya, hal ini membuat seorang influenser tiktok dengan akun @zuriatibillionaire dari Malaysia merespon polemik lagu halo-halo Bandung yang dirubah menjadi halo Kuala Lumpur dan mengatakan bahwa tidak peduli dari mana lagu ini dari Indonesia atau Malaysia karena tujuannya untuk hiburan.

“tak kisahlah kita tiru siapa tiru siapa yang penting lagu ini untuk hiburan”komentarnya, melalui video tiktok.
Dari video yang dia post pun mengundang berbagai reaksi dari netizen Indonesia, karena menurut netizen Indonesia, lagu halo-halo Bandung memiliki sejarah yang berkaitan dengan peristiwa Bandung lautan api.
Ngomongin rebut-ribut netizen Indonesia meradang karena ulah malaysia, sebetulnya siapa si pencipta asli lagu halo-halo bandung?
Pencipta Lagu Halo-halo Bandung
Lagu ini diciptakan oleh pahlawan nasional kita yaitu Ismail Marzuki. Siapa beliau ini? Ismail Marzuki adalah seorang komponis besar Indonesia, yang lahir di Batavia tepatnya kampung kwitang, senen, yang sekarang menjadi Jakarta pusat. Pada 11 mei 1914. Ismail marzuki memulai karirnya dalam bidang musik pada usia 17 tahun dengan karya pertamanya yang berjudul “o sarinah” pada tahun 1931.

Ismail Marzuki menikah dengan Eulis Zuraidah pada tahun 1940 seorang wanita yang satu grub klub musik dengannya dan mengadopsi dua keponakan Eulis Zuraidah sebagai anaknya.
Pada kiprahnya sebagai komposer, Ismail Marzuki aktif dalam orkestra radio pada Hozo Kanri Keyku yaitu radio militer jepang. namun saat kependudukan Jepang berakhir dan RRI kembali dikuasai Belanda Ismail Marzuki memutuskan untuk keluar dari RRI. Setelah beberapa tahun kemudian, RRI kembali diambil alih oleh Indonesia hingga akhirnya memutuskan untuk kembali bergabung dengan RRI dan menjadi pemimpin orkes studio Jakarta.
Semasa hidupnya, Ismail Marzuki menghasilkan banyak karya lagu seperti di ambang sore, aryati, rayuan kelapa, gugur bunga, jali jali, sepasang mata bola, halo-halo Bandung (yang kini dijiplak oleh Malaysia menjadi halo Kuala Lumpur) dan masih banyak lagi.
Ismail marzuki wafat pada usia 44 tahun pada 25 mei 1958 akibat penyakit pernapasan. Kematiannya diduga karena tertular penyakit pernapasan melalui hadiah saxophone bekas temannya yang mempunyai riwayat penyakit paru. Tidak berlangsung lama, dirinya mengeluhkan sakit gangguan pernapasan dan sayangnya, setelah berjuang melawan penyakit itu dirinya meninggal dunia.
Karena kesetiaan dan kecintaannya dalam dunia seni musik serta banyak karya lagunya yang patriotik sebagai bukti kecintaanya kepada negara republik Indoensia , Ismail Marzuki dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 2004. Tidak hanya itu, namanya pun diabadikan menjadi nama pusat seni Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM). Selain itu namanya juga diabadikan oleh majalah The Rolling Stone Indonesia dalam jajaran The immortals: 25 artis Indonesia terbesar sepanjang masa pada tahun 2008.

Dengan sederet prestasi, anugerah pahlwan nasional, lagu-lagu yang masih populer hingga kini membuat masyarakat dari berbagai kalangan usia seperti generasi milenial dan gen-z cukup familiar dengan Ismail Marzuki, apa lagi lagu halo-halo Bandung dan gugur bunga sering diputar dinyanyikan terutama disekolah-sekolah negeri. jadi, tidak heran saat lagu halo-halo bandung dijiplak dan dirubah menjadi halo kuala lumpur oleh Malaysia hal ini memantik berbagai reaksi protes dari netizen Indonesia.
Lagu halo-halo Bandung diciptakan oleh Ismail marzuki tidak semata hanya lagu untuk hiburan semata, tapi ada sejarah dibalik kenapa Ismail marzuki menciptakan lagu itu.
Sejarah Dibalik Lagu Halo-halo Bandung
Banyak yang beranggapan bahwa lagu ini adalah lagu yang bertema patriotik, mungkin kalau dilihat dari liriknya memang seperti itu, penuh perjuangan, membakar semangat. Namun faktanya, lagu ini lagu bertema romantis ungkapan kerinduan Ismail Marzuki terhadap Kota Bandung.
Lagu halo-halo Bandung diciptakan oleh Ismail Marzuki bermula saat dia harus mengungsi ke Bandung Bersama istrinya Eulis Zuraidah, menghindari kependudukan inggris dan Belanda. Sayangnya setelah di Bandung, pihak Inggris memberi ultimatum bahwa para tentara pejuang Indonesia di Bandung harus segera meninggalkan bandung.

Sebagai bentuk pembalasan para tentara pejuang Indonesia membakar dan membumi hanguskan bandung, kebakaran besar dan hebat melanda segala penjuru kota Bandung selatan pada 23 maret 1946, yang mana hingga sekarang kita kenal peristiwa Bandung lautan api.
Akhirnya Ismail Marzuki dan istrinya pun harus kembali ke Batavia. Ternyata suasana dan keramah tamahan Bandung melekat pada dirinya, dan diciptakanlah lagu halo-halo Bandung.
Lirik Lagu Halo-halo Bandung
Halo-halo Bandung, ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan
Sudah lama beta tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
sumber:
Comentarios